Jamkrida Sasar Asosiasi Kontraktor dan SKPD
PT Jamkrida Sulawesi Selatan (Sulsel) lebih intens melakukan penetrasi pasar tahun 2017 ini. Pada produk penjaminan proyek atau Surety bond, Perusahaan Penjaminan Kredit Daerah (PPKD) itu mendorong perluasan pasar dengan menyasar SKPD dan Asosiasi jasa konstruksi (kontraktor).
Direktur Utama PT Jamkrida Sulsel, Mulyan Pulubuhu mengatakan, tahun ini perseroan memang lebih terkonsentrasi pada penetrasi pasar dengan memperbanyak mitra bisnis dan rekanan. Pada produk Surety bond, perseroan fokus menyasar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Sulsel dan Kabupaten kota serta pelaku jasa konstruksi.
“Kita memang harus lebih banyak keluar sosialisasi karena di lapangan sudah banyak pemain lama di bisnis penjaminan,” kata Mulyan kepada Upeks di kantornya, Jalan Niko Blok H21, (Ruko Latimojong Square) Makassar, kemarin.
Menurutnya, sejauh ini sudah ada beberapa instansi yang telah berkomitmen untuk bekerjasama dan jumlah itu akan terus dikembangkan. Kerjasama SKPD terkait ini cukup strategis sebab bisa memberikan rekomendasi penjaminan kepada pelaksana proyek.
“Hampir semua Dinas di Pemprov kita sudah temui, termasuk Dinas di Pemkot, seperti Dinas pertanian, Peternakan dan PDAM. Mereka sudah kerjasama. Kita juga rencana mau ke PSDA,” urainya.
Intermediasi SKPD tersebut, menjadi bentuk dukungan terhadap kehadiran penjaminan proyek perseroan. Sehingga, akan lebih mudah bekerjasama dengan pelaksana proyek (kontraktor).
Selain SKPD, lebih lanjutnya, penetrasi juga digenjot melalui kerjasama dengan asosiasi-asosiasi kontraktor yang ada di Sulsel seperti Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi), Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasional Indonesia (Gapeksindo), Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI).
Mulyan bilang, perseroan tidak hanya melayani kebutuhan penjaminan proyek kepada kontraktor tapi bisa menyesuaikan kebutuhannya. Kredit konstruksi dan Kontra Bank garansi yang diakses melalui Bank Sulselbar dan tiga BPR sebagai mitra perseroan juga bisa dicover.
“Tapi kalau penjaminan kredit dan kontra bank garansi itu berhubungan dengan bank mitra kami. Sisa kami follow up saja. Kecuali surety bond itu kami yang terbitkan sendiri,” terangnya.
Mulyan menambahkan, progres penjaminan proyek akan bertumbuh positif mengikuti trend serapan anggaran APBN dan APBD. Pada awal tahun masih minim, di tiga bulan pertama sudah mulai bergairah dan volumenya akan lebih besar di bulan April.(hry/rif)
Sumber: fajar.co.id