Dengan Uang Rp 4 Juta Sudah Bisa Punya Bisnis Bakso Benhil Sendiri
Seseorang yang ingin memulai usaha, biasanya kerap terkendala pada modal usaha yang cukup besar, apalagi pada sistem usaha franchise yang sedianya mematok franchise fee dan royalti fee.
Franchise Bakso Benhil kini memberi solusi bagi para calon pengusaha baru. Pemilik Bakso Benhil Barudi Dewanto menuturkan, dengan modal Rp 4 juta, para pengusaha sudah bisa membawa pulang usaha dengan memperoleh bahan baku produk sekitar 500-600 porsi.
“Jadi kalau kemitraan Bakso Benhil itu kita tanpa frenchise fee tanpa royalti fee. Dengan modal Rp 4 juta itu untuk pembelian bahan baku. Calon mitra boleh gunakan merk Bakso Benhil atau pakai merk sendiri,” ungkap Barudi di gelaran International Franchise, License and Business Concept Expio and Conference (IFRA), di JCC Senayan, Jakarta Selatan, Minggu (21/05/2017).
Sementara itu Barudi mengaku pihaknya menyerahkan sepenuhnya mengenai konsep outlet, tergantung kesanggupan finansial masing-masing mitra.
“Ada mitra yang bentuk outlet-nya luas, model cafe karena kemampuan finansial dia cukup besar kita ikuti, kita konsep juga. Tapi ada juga yang modelnya garasi rumah. Modal grobak freezer sama spanduk, bisa jalan,” ujar Barudi.
Disamping itu, Barudi menyebut pihaknya tidak mematok harga baku untuk masing-masing produk dagangannya. Harga produk akan disesuaikan dengan segmentasi pasarnya.
Seperti halnya harga satu porsi bakso, pihaknya menjual kepada mitranya sebesar Rp 7.500. Kemudian mitranya bisa menjual dengan harga mulai dari Rp 12.000-Rp 24.000 per porsi, tergantung segmentasi pasarnya.
“Jadi kita ingin kasih tahu ke mitra harga enggak terlalu mengikat. Tapi harus liat juga kondisi tempat dia, kalau segmen pembelinya menengah atas. Per porsi dari kita Rp 7.500, jangan dijual Rp 15 ribu, tapi bisa Rp 20-24 ribu. Tapi kalau di pinggiran ya jangan pasang harga segitu, ya Rp 12 ribu,” tuturnya.
Lebih lanjut, Barudi mengaku pihaknya optimis seluruh mitranya tidak hanya untung tapi juga mampu berkembang, dengan sistem yang digunakan. Apalagi peniadaan royalti yang biasanya dikenakan pada mitra franchise sebesar 2-5% dari omset.Oleh karena itu bagi mitra yang ingin mengejar untung besar, dirinya menyarankan agar para mitra mengejarnya dengan waktu operasional yang lebih panjang.
“Kita lebih fokus ke volume penjualan. Kalau dia mau kejar omset tinggi ya buka dari pagi. Kita kasih target ke mitra sehari 100porsi, untuk range harga Rp 12ribu kali omset mereka bisa Rp 1,2 juta. Provitnya 20-30%,” terangnya. (dna/dna)
Sumber: Detikcom